Minggu, 17 Maret 2013

ini tugasnya pak alexius (what the hell bout the right and worse value)


ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI
Ade Retza Arientika C. N.
D0211001
Ilmu Komunikasi A
FISIP UNS

Analisislah baik atau buruknya menurut Anda isi dibalik ungkapan di bawah ini! Setelah itu ringkaslah alasan yang mendasari pemahaman Anda!
Seorang wanita mencintai seorang lelaki yang akan menyakitinya, sebaliknya lelaki tersebut tidak mencintai wanita tersebut dan ia akan menyakitinya
Jawaban dan Analisis
Prolog
Hal mencintai dan dicintai adalah hak dasar yang dimiliki manusia, terlepas untuk siapa manusia mencintai dan dari siapa manusia dicintai. Setiap manusia mempunyai hak yang sama dalam hal mecurahkan rasa kasih sayangnya kepada manusia lain, tidak terkecuali cinta kepada lawan jenis seperti kasus di atas. Tidak melihat baik dan buruknya wanita tersebut terhadap rasa cinta yang dimiliki untuk mecintai lelaki pujaan hatinya. Tidak pula wanita tersebut harus melihat masa di mana ia akan disakiti ketika ia mencintai lelaki itu, karena cinta yang setulusnya membutuhkan kesetiaan dan pengorbanan. Walaupun di sisi lain ada berbagai alasan mengapa lelaki yang wanita cintai akan menyakitinya, entah itu karena sang lelaki sudah memiliki bidadari lain, sang lelaki tidak mencintai wanita itu, dan berbagai alasan lainnya. Bukankah ungkapan cinta tidak harus memiliki itu melegakan orang-orang yang mempunyai cinta sejati?
Tetapi kembali lagi pada kenyataan yang ada, bahwa tersakiti oleh seseorang yang kita sangat amat cintai sangatlah menyedihkan. Sebuah lirik lagu mengatakan bahwa “cinta tak mungkin berhenti secepat kita jatuh hati” menggambarkan betapa sulitnya untuk melupakan seseorang yang kita cintai hanya dengan satu menit saja. Namun, perasaan sakit, sedih, patah hati akan dirasakan bertahun-tahun lamanya. Menerima kenyataan bahwa lelaki yang dicintai wanita tersebut tidak memiliki perasan yang sama dan bahkan tidak membalasa rasa cintanya, apakah ini membahagiakan? Tidakkah kebahagiaan diciptakan untuk dirinya sendiri? Di luar dari diri wanita itu sendiri juga ada banyak pihak yang merasa tidak dibahagiakan, tarulah misal jika lelaki yang ia cintai sudah memiliki wanita lain. Sesama wanita pun memiliki emosi yang sama, kesedihan dan kemarahan yang sama, jika satu dengan lainnya mencintai lelaki yang sama. Adakah kebahagian di antara mereka?
Analisis
Saya berpendapat bahwa kegigihan yang ciptakan wanita tersebut demi cintanya adalah sebuah kebaikan karena dilihat dari sisi intuisinya. Karena  bisikan hati adalah kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi apakah suatu perbuatan tersebut baik atau buruk tanpa melihat terlebih dahulu akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya, dengan tujuan utama dilihat sebagai keutamaan, keunggulan, keistimewaan, yang dapat diartikan sebagai kebaikan budi pekerti (catatan etika dan filsafat komunikasi, 2013). Wanita tersebut dengan gigihnya memperjuangan apa yang dikatakan oleh bisikan batinnya untuk mencintai lelaki yang akan menyakitinya apabila ia terus mencintainya. Ia tidak melihat akibat yang ditimbulkan kepada dirinya sendiri dan kepada orang lain baik disekitarnya maupun disekeliling lekaki tersebut. Menjadi sesuatu yang utama dan istimewa ketika seorang wanita terus berusaha untuk mempertahankan kekuatan cintanya, tanpa melihat akibat yang ditimbulkan.
 Namun, dilihat dari sisi perbuatan yang ia lakukan demi menciptakan kebahagian dirinya sendiri (hedonism) merupakan sesuatu hal yang buruk. Mengapa ia rela membuat dirinya tidak bahagia (tersakiti) oleh karena mencintai lelaki yang  menyakitinya? Karena pandangan hedonisme memandang tingkah laku atau perbuatan akan melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan baik bagi dirinya sendiri ataupun orang lain. Baik dilihat dari tiga cara pandang berikut (catatan etika dan filsafat komunikasi, 2013), pengukapan di atas adalah hal yang buruk:
a.       Hedonisme individualistik (egoistic hedonism), yaitu paham yang menilai bahwa jika sesuatu keputusan baik bagi pribadinya maka hal itu disebut baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka hal itu disebut buruk.
Memang, keputusan untuk mencintai lelaki yang akan menyakitinya adalah keputusan yang baik bagi dirinya sendiri. Dia hanya mementingkan kebahagiaanya yang sangat singkat. Bukankah lebih baik, keegoisannya tersebut dipikirkan untuk lebih egois lagi ketika ia memutuskan untuk melupakan lelaki tersebut dari pada ia terus tersakiti sepanjang tahun hanya untuk memikirkan serta merta mencintai lelaki yang menyakitinya?
b.      Hedonisme rasional (rasionalistic hedonism), berpendapat bahwa kebahagiaan atau kelezatan individu harus pertimbangan akal sehat.
Berkesinambungan dengan penjelasan untuk menjadi lebih egois di atas, bahwa memikirkan lebih jauh ke depan merupakan hal yang jauh lebih penting dari pada kesenangan semata. Hal rasionalnya adalah wanita tersebut harus lebih mementingkan waktu, kepentingan, dan bahkan perasaannya di masa yang akan datang, ketimbang untuk mencintai lelaki yang menyakitinya. Hal tersebut akan jauh lebih membahagiankan dan menyenangkan dirinya. Banyak kemungkinan yang lebih membahagiakan akan terjadi ketika wanita tersebut meninggalkan rasa cintanya kepada lelaki itu. Seperti bertemu dengan jodoh yang jauh lebih baik darinya, quality time yang lebih baik dengan keluarga dan teman-temannya, dan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik.
c.       Universality hedonism, menyatakan bahwa yang menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagian kepada seluruh makhluk.
Ya, dengan demikian keputusan yang dibuat oleh wanita itu tidak hanya berperan penting untuk kehidupannya tetapi juga untuk orang lain, baik disekitarnya maupun disekeliling lekaki yang ia cintai. Bisa saja, dengan wanita tersebut mencintai lelaki yang menyakitinya, ia juga akan menyakiti orang-orang yang ada di sekitar lelaki tersebut, misalnya kekasih lelaki itu. Atau bahkan jika mau dilihat lebih jauh lagi, wanita tersebut akan menyakiti lelaki yang sesungguhnya lebih mencintainya. hal tersebut sangatlah mencerminkan ketidakadaanya kebahagiannya di antara mereka (semua makhluk).
Dilihat dari sisi idealismenya, keputusan wanita itu untuk mencintai lelaki yang akan menyakitinya hanyalah kepentingan hayalan akal pikiran wanita itu saja. Ia berpikiran bahwa akan indah jika ia memiliki lelaki yang tidak mencintainya itu. Karena emosional wanita lebih kuat, pikiran-pikiran tersebut terbawa ke dalam perasaan yang sulit untuk dikendalikan. Pikiran dan perasaan indah yang tercipta dalam dirinya merupakan sebuah hayalakan belaka, karena itu hanyalah gambaran dari alam pikiran yang bersifat tiruan. Entah ia meniru dari temannya yang sudah bahagia ataupun dari implementasi media massa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar